Wednesday, 25 November 2015

Komunkasi Arduino dan Android via Bluetooth

Alhamdulillah seminggu kebelakang dapat project tentang alat yang berkaitan dengan "home automation". Ceritanya di sini saya ingin mengendalikan lampu atau pompa atau apapun alat-alat listrik yang ada pada sebuah rumah dengan menggunakan smartphone.

Bisa kah???

Jelas bisa.

Begini penampakan  alatnya...
Home Automation 4 channel, dapat mengendalikan 4 output (lampu, pompa, dll)

Home Automation 4 Channel

Lalu apa aja alat dan bahan yang dibutuhkan?
Berikut adalah alat dan bahan yang saya gunakan:
1. Arduino Uno
2. Modul Bluetooth
3. Shield expansion [yang ini saya buat sendiri]
4. Modul Relay
5. Kabel Jumper
6. Akrilik bening
7. Solder dan timahnya
8. Obeng, Tang, Gergaji
7. Mur-Baud secukupnya
9. Niat dan kemauan keras ^^

Untuk software yang digunakan adalah arduino IDE dan appInventor 2 (online) besutannya MIT. appInventor ini dipakai buat ngoding program android, outputnya berupa .apk.

Nah begini screenshot "home automation.apk"-nya. Saya coba program ini di android kitkat dan lollipop. Alhamdulillah berhasil.

Interface Home Automation.apk

Nggak afdol kalo nggak ada videonya, monggo cek disini. Semoga menginspirasi.


Home Automation Project
Design Interface: Mamen
Code: Jack

Monday, 5 October 2015

Curhatan Tugas Akhir Satu (Tentang cara Lumba-lumba bisa Kawin)

Sedikit curhat tentang Tugas Akhir yang ternyata lama banget direalisasiin, robot bawah air (RBA) atau dalam bahasa kerennya disebut underwater robot. Secara sistem kontrol RBA dibagi menjadi dua jenis yaitu Remotely Operated underwater Vehicle (ROV) dan Autonomous Underwater Vehicle (AUV). Jelas lah ya bedanya, yang satu pake remot alias bisa dikontrol secara langsung oleh manusia, yang satu otomatis alias si robotnya udah dikasih kecerdasan buatan untuk melaksanakan misi.

Gambar 1. UAV yang orang lain buat

Nah, karena emang gw tertarik sama RBA ini dijadikanlah sebagai tema penelitian pada tugas akhir. Fokus penelitiannya tentang kontrol kedalaman selam RBA berbasis fuzzy logic control (FLC). Pertama PeDe aja gitu bikin ini robot, dapet sensor ultrasonic pinjeman dari bapak Dosen yang harganya jika dirupiahkan 1.5 juta (saat dollar 12 rebu) sekarang? cek aja di web yang jual. 

Kirain bisa kan ya pake ultrasonic (suara), secara lumba-lumba juga pake sound wave buat ngobrol, curhat, pdktan, ngajak kawin sesama lumba-lumba yang lain. Ternyata eh ternyata pas gw coba sensor ultrasonic di dalem air BISA dengan syarat airnya harus bener-bener statis alias diem. Nah namanya juga robot kan ya, dia mesti gerak sana-sini. Alhasil sensor ultrasonicnya nggak sanggup kalo robotnya digerak-gerakin. 

Sumpah, hampir putus harapan tuh bingung gimana caranya supaya itu sensor bisa kaya sensornya lumba-lumba. Biar RBA gw bisa ngobrol, curhat, pdktan, ngajak kawin RBA yang lain. Tapi apa daya ternyata memang tidak bisa.
Gambar 2. ROV yang gw buat

Tanya sana-sini, problemnya karena sensor yang gw pake frekuensinya terlalu tinggi (ultrasonic), sedangkan si lumba-lumba frekuensinya rendah, katanya. CMIIW

Akhirnya mau nggak mau, dengan terpaksa dan berat hati, gw GANTI JUDUL tugas akhir. Sedih men sedih.

...bersambung...

Wednesday, 9 September 2015

Typograph 'Pake' Corel Draw

Udah lama blog didiemin... kasihan juga viewernya makin lama makin turun...

Kali ini ga begitu berhubungan sama robotika nih tapi lebih ke desain menggunakan corel. Gegara gw masuk Komunitas Pengguna CorelDraw Indonesia. Banyak orang-orang keren disana, desainnya juga ajib-ajib deh, dan akhirnya gw ketularan deh bikin-bikin desain kaya mereka.

Untuk tutorialnya nanti saja lah ya??? sedang disibukan dengan Tugas Akhir soalnya. Nah berikut beberapa desain yang gw bikin dengan CorelDraw X5.




Nah beginilah beberapa karya coret-coretan yang gw bikin pake corel. Jenis desainnya typograph. Gw bikin desain begini bukan tanpa maksud. Tapi karena emang lagi bikin project, namanya LAB.DISTORY.

Penasaran?

So, tungguin aja nanti waktunya. ^^

Monday, 13 July 2015

Bagian-bagian Pesawat RC Fixed Wing

Pada artikel kali ini kita akan membahas bagian-bagian pesawat RC dan fungsinya. Silahkan perhatikan Gambar 1.

Untuk cara pembuatan pesawat RC ini silakan cek pada link berikut:
Gambar 1. Bagian-Bagian Pesawat RC

Dibagian depan biasa disebut "nose" alias bagian hidung: Komponen penting di bagian ini adalah motor penggerak dan propeller.

Bagian tengah disebut bagian "wings" alias sayap: Komponen penting di bagian ini adalah sayap itu sendiri yang dilengkapi aileron. Fungsi dari aileron adalah menggerakan pesawat pada sumbu x alias roll alias berguling ke pinggir (Lihat Gambar 2).

Bagian belakang disebut bagian "tails" alias ekor: Komponen penting pada bagian ini adalah sayap belakang yang dilengkapi dengan elevator yang berfungsi menggerakan pesawat terhadap sumbu y alias pitch alias gerakan mengangguk. Kedua adalah sirip horizontal yang menjaga posisi pesawat agar bergerak lurus, tidak berkelok-kelok, bagian ini dilengkapi dengan rudder yang berfungsi menggerakan pesawat terhadap sumbu z alias yaw alias gerakan menggeleng.

Gambar 2. Gerakan Pada Pesawat RC

Nah mungkin sekian dulu untuk artikel kali ini. Karena saya tidak mendalami bidang aeronautika mohon maaf apabila terdapat kekeliruan. Silahkan diingatkan bila terdapat kesalahan dalam penjelasan di atas.

Semoga bermanfaat.

BACA JUGA:

Membuat Pesawat RC Fixed Wing

Gambar 1. Pesawat RC Fixed Wing

Nah sekarang saya akan membahas tentang cara membuat pesawat RC yang murah-meriah jika dibandingkan dengan beli jadi pesawat RC. Beberapa alat dan bahan yang harus kita butuhkan untuk membuat Pesawat RC fixed wing yaitu:
  • ALAT
  1. Cutter
  2. Tang
  3. Obeng
  4. Lem Tembak dan isinga
  5. Alat Tulis
  6. Double Tape
  7. Lakban
  8. Kertas
  9. Printer
  • BAHAN
  1. Kayu Balsa (15k-25k/15x100cm) atau Polyfoam (45k-55k/lembar) tergantung ketebalan.
  2. Propeller [saya pake yang 9inch] (25k-50k) saran beli banyak, yg sering rusak ya propeller karena posisinya di depan.
  3. Motor Brushless [saya pakai sky artec 1530kv] (150k-200k)
  4. ESC [saya pakai yang 30A] (250k-300k)
  5. Engsel [Part Aeromodelling atau bisa diakalin pake lakban]
  6. Servo minimal 3 pcs [saya pakai tower servo 9g] (75k/pcs)
  7. Jari-jare sepeda (2k-5k)
  8. Wheels alias roda, beli yang emang part aeromodelling biar ringan (30k-50k)
  9. Kabel ties.
  10. mur dan baud. (biasanya m3/sesuaikan ukuran dengan dudukan motor brushlessnya)
  11. Remote Control tentunya [saya pakai fly sky th9]m (harga kisaran 1.3 sampai 1.7 juta) kalo ngerasa kemahalan bisa beli yang jumlah channelnya lebih sedikit, harga bisa dari 500ribuan.
Setelah menyiapkan alat dan bahan di atas silahkan:
  1. Download template desain pesawatnya DISINI
  2. Print di kertas (A2/A1 disarankan). 
  3. Tempel di kayu atau polyfoam atau defron.
  4. Potong sesuai template.
  5. Rakit semuanya.
  6. Gunakan engsel pada bagian-bagian yang bergerak.
  7. Rekatkan dengan lem tembak dibeberapa tempat. (Bagian sayap utama dan body, sayap belakang)
  8. Buat dudukan roda menggunakan jari-jari sepeda, temen-temen bisa impovisasi disini.
  9. Pasang roda dan rekatkan dudukan roda ke pesawat menggunakan lem tembak.
Sampai sini pesawat sudah terlihat bentuknya, tinggal bagian elektronikanya nih. Sebelumnya baca artikel INI dulu supaya tau bagian-bagian pesawat itu apa aja.

Gambar 2. Skematik Diagram Pesawat RC Fixed Wing

Nah selanjutnya adalah kita menginstalasi sistem elektronika seperti yang terlihat di Gambar 2.
  • Channel 1 dihubungkan dengan servo elevator.
  • Channel 2 dihubungkan dengan servo aileron.
  • Channel 3 dihubungkan dengan electronic speed control (esc) untuk menggerakan motor brushless.
  • Channel 4 dihubungkan dengan servo rudder.
Setelah melakukan semua langkah di atas, siapkan mental anda untuk mencoba terbang. Selamat mencoba.

Semoga bermanfaat.

Tunggu artikel selanjutnya tentang cara mengendalikan pesawat RC fixed wing.

BACA JUGA:

Monday, 6 July 2015

[TUTORIAL 1] Membuat Robot Line Follower Menggunakan Arduino

Sekarang kita akan mencoba untuk membuat sebuah robot line follower berbasis arduino. Sebelumnya kita harus mengetahui terlebih dulu definisi dari robot line follower.

Robot Line Follower adalah sebuah robot yang mampu mengikuti garis untuk melaksanakan sebuah misi. Pada kenyataannya robot line follower biasa digunakan sebagai robot transporter (memindahkan barang) pada sebuah industri manufaktur.

Gambar 1. Aplikasi Line Follower di Industri

BAHAN-BAHAN
Untuk membuat sebuah robot line follower berbasis arduino, berikut bahan-bahan yang harus disiapkan:
  • Arduino UNO. (Ori: 350k, Clone: 150k [bisa beli ke sy juga kok])
  • Sensor Garis, untuk tau cara kerjanya bisa cek DISINI. (Bikin sendiri mulai dari desain PCB sampai nyolder sekitar 150-200k, tergantung jumlah sensor juga, harga yg sy sebutkan untuk jumlah 12 sensor dengan desain seperti INI
  • Motor DC dan Gearbox + Roda, (Harganya kisaran 150k).
  • Driver Motor, untuk tau cara kerjanya bisa cek DISINI dan DISITU.
  • Battery LiPo 2 cell. (Harga kisaran 150-250k).
Setelah semua bahan disiapkan, langkah selanjutnya adalah merangkainya. 

DESAIN MEKANIK
Gambar 2 berikut adalah desain mekanik dari robot line follower dengan menggunakan arduino UNO. Bagian yang berwarna hijau adalah akrilik, bentuknya tidak harus seperti yang terlihat di gambar, alias tergantung selera.

Gambar 2. Desain Mekanik Robot Line Follower

DESAIN ELEKTRONIK
Sesudah merangkai bagian mekaniknya, langsung ke langkah berikutnya yaitu merangkai bagian elektronik. Perhatikan Gambar 3 berikut. Jangan sampai ada kabel yang salah pasang ya.

Gambar 3. Desain Elektronik Robot Line Follower

Dari Gambar 3 di atas beberapa hal yang tidak boleh dilupakan adalah:
  1. Pin yang digunakan untuk sensor garis adalah Pin Analog A0 sampai A5.
  2. Pin yang digunakan untuk Motor kanan dan kiri adalah Pin Digital 4 sampai 7.
  3. Pin yang lain dapat digunakan untuk LCD dan Pushbutton. Tetapi, dalam tutorial ini LCD dan pushbutton belum diaplikasikan. ^^

Nah, jika mekanik dan elektroniknya sudah selesai dirangkai. Saatnya membuat algoritma. (tunggu ya)

Wednesday, 24 June 2015

Cara Kalibrasi Remote Fly Sky TH9 dan Turnigy 9X

Udah hampir setahun pake remote Fly Sky TH9 dan baru sadar sekitar satu bulan kemarin ternyata ada yang salah sama remotenya. Posisi Throttle ko nggak sesuai sama apa yang ditampilkan di display. Nilai di display baru naik pas posisi throttle ada di tengah (50%).

Gambar 1. Remote Fly Sky TH09
Usut punya usut hal yang kaya gini berarti alatnya kudu di kalibrasi. Nah coba cari di menu sama baca buku panduannya ga ada tuh menu kalibrasi. Dan ternyata emang cara kalibrasinya itu harus masuk dengan cara menekan tombol secara bersamaan, (ala-ala kode rahasia gitu).

Biar lebih jelas cara kalibrasinya gimana sung aja cek video di bawah ini (Sumber: Youtube)


Setelah melakukan proses kalibrasi di atas, Alhamdulillah Remote-nya kembali normal. ^^ Selamat Mencoba.

Monday, 22 June 2015

Fungsi Timer dan Counter pada PLC / Smart Relay

Biar enak belajarnya, silakan temen-temen baca dulu artikel sebelumnya disini.

Sekarang kita akan membahas fungsi timer dan counter pada PLC. Kedua fungsi ini sangat sangat dibutuhkan pada aplikasi otomasi industri, untuk timing proses dan menghitung (counting) produk.

  • Timer
Nah, fungsi timer sendiri dibagi menjadi beberapa jenis lagi (disini sebenarnya saya pakai smartrelay-nya schneider, perangkat lunaknya : zeliosoft).

Gambar 1. Jenis-jenis Timer yang Dapat Digunakan di Smart Relay

Timer pada zeliosoft terbagi menjadi sebelas fungsi:
  1. Active, control held down
  2. Active, Press to start / stop
  3. Off delay
  4. On pulse one shot
  5. Timing after pulse
  6. Symmetrical flashing
  7. Symmetrical flashing, Start / Stop on pulse
  8. Time on addition
  9. A/C
  10. Flasher unit; control held down asynchronously
  11. Flasher unit;Press to Start / Stop
Saya ambil contoh fungsi timer yang paling basic yaitu control held down. Perhatikan gambar 2.

Gambar 2. Diagram Kerja Fungsi Timer; Active, Control Held Down
Jadi, ketika kita menggunakan fungsi timer, kita harus menentukan jenis timer seperti apa yang akan kita gunakan (tergantung dari aplikasi yang kita buat). Setiap jenis timer memiliki diagram kerja masing-masing. Nah pada Gambar 2 ditunjukan diagram kerja fungsi timer; active, control held down. Kalo kita terjemahkan dari grafik diatas: "Ketika TTx (timer aktif) maka waktu akan menghitung sampai (nilai) tertentu (settingan kita) kemudian Tx aktif dan akan non aktif ketika TTx di non aktifkan lagi".

Pusing??? namanya juga belajar, hehe ^^

Biar ga bingung kita ambil contoh kasus. Perhatikan ladder diagram berikut ini.


Langsung aja, 
  • I1 adalah alamat/ address untuk input (biasanya dihubungkan dengan saklar atau sensor).
  • TT1 adalah fungsi timer dengan t (nilai) tertentu (misal kita set 3 detik)
  • T1 adalah kontak kepunyaannya TT1
  • Q1 adalah alamat/address untuk output (biasanya dihubungkan dengan lampu atau motor atau aktuator lainnya) 
Ketika I1 diaktifkan maka 3 detik kemudian Q1 baru aktif dan akan non aktif ketika I1 sudah kembali non aktif.

  • Counter
Fungsi counter digunakan untuk menghitung (counting). Biasanya di dunia Industri, fungsi ini digunakan untuk menghitung banyaknya produk yang jadi secara otomatis. Terbagi menjadi dua jenis yaitu count up / hitung naik dan count down / hitung turun.

Gambar 2. Parameter Counters

Nah dari gambar di atas kita bisa atur nilai pulses nya, maksudnya nilai counting. Misal kita tulis 3. Ketika fungsi counting mendapatkan pulse 5 kali maka kontak counter akan aktif.

Contoh program bisa dilihat di ladder diagram berikut:


Dari program di atas saya setting countingnya di 3. Jadi output Q1 akan menyala ketika kita menekan tombol I1 sebanyak 5 kali.

Nah mungkin penjelasan tentang timer dan counternya sekian dulu. Tunggu contoh-contoh program ladder lainnya.

Semoga membantu.

Monday, 15 June 2015

Cara Kerja Sensor Garis Robot Line Follower

Pada tahu robot line follower kan? Itu tuh, robot yang mampu mengikuti garis, biasanya hitam atau putih. Kalo belum tahu silakan cek videonya di bawah ini.


Perlu kita ketahui komponen penting dari robot line follower adalah:
  1. Sensor garis
  2. Controller
  3. Motor DC (kanan/kiri)
  4. Display (optional)
  5. Pushbutton (optional)
Gambar 1. Skema Robot Line Follower

Di artikel ini kita akan membicarakan tentang bagaimana membuat robot line follower berbasis arduino. Kita mulai dengan membahas Sensor Garis Robot Line Follower. 

  • Schematic
Berikut adalah rangkaian sensor robot line follower.

Kalo temen-temen mau download file eaglenya bisa klik di sensorgaris.sch

  • Penjelasan
Rangkaian sensor itu terdiri dari transmitter/Tx (penghantar sinyal) berupa led yang memancarkan cahaya dengan warna tertentu, dan receiver/Rx (penerima sinyal) berupa photodiode yang nilai hantarnya tergantung dari intensitas cahaya yang diterima. Perhatikan gambar berikut untuk ilustrasinya.

Gambar 2. (A) Sensor dengan Intensitas Cahaya Tinggi, (B) Sensor dengan Intensitas Cahaya Rendah
Pada Gambar 2, diperlihatkan dua kondisi, A dan B. Cahaya yang dipancarkan oleh Tx akan dipantulkan oleh lantai di bawahnya. Pada Gambar 2.A cahaya yang diterima Rx lebih banyak dibandingkan Gambar 2.B karena lantainya berwarna gelap. Ingat bahwa warna gelap akan menyerap cahaya. 

Nah, perubahan intensitas inilah yang mempengaruhi perubahan tegangan pada rangkaian. Perhatikan Gambar 3.

Gambar 3. Rangkaian Tx dan Rx Sensor Garis
Pada Gambar 3 terdapat dua rangkaian, Transmitter dan Receiver. Perhatikan rangkaian receiver (bawah). Sinyal diambil dari wire D1, antara Photodiode dan resistor 22k dan masuk ke ADC controller/arduino untuk kemudian datanya diolah.

Photodiode dipasang reverse, potensial di sisi katoda lebih besar dari anoda. Ketika kondisi A, intensitas cahaya yang diterima photodiode besar dan menyebabkan seolah-olah short circuit, sehingga potensial di D1 sama dengan ground (0 V). Sedangkan ketika kondisi B, intensitas cahaya yang diterima sedikit dan menyebabkan seolah-olah open circuit sehingga potensial di D1 mendekati 5V. Kedua kondisi ini yang diolah oleh ADC pada Arduino.

Bagaimana cara membaca ADC pada Arduino, tunggu saja artikelnya.

Semoga bermanfaat.

Monday, 8 June 2015

Hand Exoskeleton Berbasis Arduino Untuk Rehabilitasi Fraktur Tangan

Alhamdulillah monitoring dan evaluasi (monev) Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2014 pendanaan 2015 sudah dilaksanakan. Dari lima orang yang mengemban tugas dalam penelitian ini hanya TIGA orang yang bertahan sampai tahap ini, ditemani dengan dosen pembimbing yang setia, pak AQR. "terima kasih pak." Lolos atau enggak nanti jadi finalis di Kendari itu urusan nanti, yang paling penting adalah dari apa yang didapat selama empat bulan ke belakang. Pengalaman. Ya.

Gambar 1. Tim PKM KC dari kiri ke kanan (Fikri, Ucha, Mamen, Pak AQR).
Jadi di PKM 2014 ini, kita mengusulkan alat berupa handesxoskeleton berbasis arduino untuk rehabilitasi fraktur tangan, yang kita kasih nama HEBONE. Buat yang pernah patah tulang, pas masa rehabilitasi bisa pakai alat ini. Insya Allah membantu.

Biar lebih jelas langsung aja lihat videonya di bawah ini. Mulai dari proses desain menggunakan Inventor sampai proses assembly. Selamat menyaksikan


Harapan ke depannya, HEBONE ini dapat dikembangkan lagi. Selain sebagai robot rehabilitasi fraktur tangan, tetapi dapat juga membantu rehabilitasi stroke, atau sebagai robot pengganti tangan bagi yang memiliki cacat kehilangan tangan.

Gambar 2. HEBONE Hand Exoskeleton Berbasis Arduino

BACA JUGA:

Thursday, 4 June 2015

Mengatur Kecepatan Motor DC dengan PWM

  • Pengertian PWM
Salah satu cara untuk mengatur kecepatan putar motor dc adalah dengan metode modulasi lebar pulsa atau dalam bahasa inggris disebut pulse width modulation disingkat PWM. Gambar 1 menunjukan ilustrasi PWM, 100%, 50%, dan 75%. Sumbu vertical menunjukan besarnya tegangan dan sumbu horizontal menunjukan waktu. x menandakan tegangan maksimum dari suatu sistem.

Gambar 1. Ilustrasi PWM
Saat ini PWM dapat dihasilkan dari mikrokontroller, arduino, dan sejenisnya. Besar nilai pwm tergantung dari tipe board yang kita gunakan. Untuk Arduino UNO, pwm memiliki alokasi data 8bit, alias memiliki rentang data dari 0-255.


Di artikel ini akan ditunjukan contoh program mengatur kecepatan motor dc dengan PWM dari Arduino UNO. Tegangan maksimal (x) yang dihasilkan oleh Arduino adalah 5 volt. Jika motor dc yang kita gunakan memiliki tegangan kerja diatas 5 volt maka harus menggunakan driver motor. Klik di sini, untuk tahu cara memilih driver motor dc.

  • Ekivalensi
Nah motor itu kan berputar disebabkan karena adanya fluks magnet yang menimbulkan gaya gerak (hukum faraday). Dirumuskannya kaya persamaan di bawah ini.


Dimana;
  • N = Kecepatan Putar
  • V = Tegangan Input
  • Ia = Arus Jangkar
  • R= Hambatan Jangkar
  • K = Konstanta Motor
  • dan fluks magnet
R dan K bernilai konstan alias tidak bisa dirubah. Merubah nilai I sukar dilakukan, dan yang paling mudah adalah dengan mengatur besar tegangan (V). Hubungannya dengan PWM adalah. (Perhatikan Gambar 1).


Dimana Vs = Suplai tegangan di driver Motor. Cek disini untuk tahu skematiknya.

  • Wiring
Sekarang saatnya kita melakukan percobaan untuk mengatur kecepatan motor. Beberapa komponen yang harus kita siapkan adalah:
  1. Arduino UNO, MEGA, Leonardo.
  2. Driver Motor
  3. Motor DC 12V
  4. Catu Daya/Battery 12V
Nah dari ke-4 komponen itu kita hubungkan seperti gambar di bawah ini.

Gambar 2. Wiring Diagram  Driver Motor
Gambar 3. Cara Pasang Driver Motor Pada Arduino

  • Program
Setelah selesai wiring, proses selanjutnya adalah menulis program di Arduino IDE. Silakan gunakan contoh program di bawah ini pada Arduino temen-temen.

Hal yg harus terjadi adalah:
  1. Motor berputar searah jarum jam dari putaran lambat, sedang, cepat, dan sangat cepat.
  2. Motor berputar berbalik arah jarum jam dari putaran lambat, sedang, cepat, dan sangat cepat.
  3. Begitu seterusnya.



Selamat Mencoba.

Tuesday, 2 June 2015

DRIVER MOTOR SHIELD FOR ARDUINO

Bismillah...

DRIVER MOTOR SHIELD FOR ARDUINO
Harga : Rp. 200.000 (Hitam)
No. HP : 085715361236 / 76778acb

Gambar 1. Pemasangan Driver Motor di Arduino UNO

  • Functions
Fungsi dari shield ini adalah untuk memudahkan temen-temen ketika membuat sebuah proyek yang berkaitan dengan kontrol motor DC dan kontrol motor stepper. Kenapa?
  1. Karena tidak membutuhkan kabel jumper
  2. Dari segi safety jelas lebih safety jika dibandingkan dengan penggunaan kabel jumper yang mudah longgar sehingga bisa saja terjadi hubungan singkat. 
  3. Waktu perancangan proyek dapat lebih cepat karena tinggal pasang dan mainkan (plug and play).

  • Features
Fitur dari board ini adalah:
  1. PnP untuk Arduino UNO, Mega, dan Leonardo.
  2. Dual Driver H Bridge Mosfet (IRF9530 dan IRF530).
  3. Tombol Reset.
  4. Regulator 5V.
  5. Support PWM speed control.
  6. 2 tipe pin header (Male dan Female)
  7. Support untuk motor stepper. video bisa cek disini.

  • Connections

Gambar 2. Wiring Diagram Driver Motor Shield For Arduino

Alokasi pin untuk "DRIVER MOTOR SHIELD FOR ARDUINO" ini adalah sebagai berikut:
  1. Pin 4 = Arah Motor 1
  2. Pin 5 = PWM Motor 1
  3. Pin 6 = Arah Motor 2
  4. Pin 7 = Arah Motor 2

  • Schematics
Gambar 3. Skematik Driver Motor Shield for Arduino
  • Contoh Program
Contoh program untuk motor DC.

Monday, 1 June 2015

LCD 16x2 SHIELD FOR ARDUINO

LCD 16x2 SHIELD FOR ARDUINO
Harga : IDR 100.000,00

Gambar 1. PCB LCD 16x2 SHIELD FOR ARDUINO (Masih Belum Disolder)

  • Functions
Fungsi dari shield ini adalah untuk memudahkan para pengguna arduino ketika membuat sebuah proyek yang membutuhkan LCD 16x2 dan pushbutton sebagai User Interface. Kenapa? Satu, karena tidak membutuhkan kabel jumper. Kedua, dari segi safety jelas lebih safety jika dibandingkan dengan penggunaan kabel jumper yang mudah longgar sehingga bisa saja terjadi hubungan singkat. Ketiga, waktu perancangan proyek dapat lebih cepat karena tinggal pasang dan mainkan (plug and play).
  • Features
Fitur-fitur dari board ini adalah:
  1. PnP for Arduino UNO, Mega, dan Leonardo.
  2. LCD 16x2
  3. Pushbutton 4 pcs
  4. Tombol Reset
  5. Regulator 5 Vdc
  6. Switch ON-OFF tipe geser
  • Connections
Koneksi LCD (0, 1, 10, 11, 12, 13)

Koneksi Push Button:
  1. Up = D2
  2. Down = D3
  3. Back = D8
  4. Ok = D9

  • Schematic Diagram

  • Contoh Program

Saturday, 30 May 2015

Cara Mengubah Arah Putaran Motor DC

Contents

Motor DC banyak diaplikasikan dalam pembuatan sebuah robot. Sebut saja robot line follower, robot sumo, wall follower, robot pemadam api dan robot lainnya. Pada mobil mini 4WD, motor DC juga digunakan tetapi tidak dikontrol secara penuh, maksudnya motor DC disini hanya berfungsi untuk menggerakan roda pada putaran yang sama. Sedangkan pada robot-robot yang disebutkan diatas, Motor DC dikontrol secara penuh, mulai dari kecepatan putar sampai arah putar, so dengan pengetahuan ini kamu bisa mengendalikan robot maju-mundur, pelan-cepat dan kombinasi kontrol lainnya.



Gambar 1. Robot Line Follower

Agar bisa mengubah arah putaran motor DC maka hal wajib yang harus kita ketahui adalah prinsip kerja dari motor dc itu sendiri. Untuk lebih jelasnya kamu tinggal klik link di bawah ini:




Gambar 2. Ilustrasi Gerakan Motor DC (sumber)

Kalo kamu liat di Gambar 2, motor berputar berbalik arah jarum jam dengan posisi kutub (+) batterai di sebelah kiri. Nah untuk mengubah arah putarannya kamu hanya perlu mengubah posisi kutub (+) batterai ke sebelah kanan. Se-simple itu.

Sekedar penjelasan gambar di atas:

  • N-S merupakan kutub magnet sehingga daerah diantaranya memiliki medan magnet (ditunjukan oleh garis kuning)
  • Yang berputar itu namanya lilitan (abu) dan cincin (biru)
  • Warna hitam merupakan wire/kabel, diujungnya, yang menempel dengan cincin, disebut brush/sikat.
  • Bulatan kuning menandakan aliran arus listrik (mengalir dari kutub (+) ke kutub (-) batterai.


Kesimpulannya:
Arah putaran motor tergantung dari arah aliran arus, untuk mengubah arah aliran arus kamu hanya perlu menukar posisi kutub batterai.

Nah, yang jadi permasalahan adalah kita tidak mungkin mengubah posisi kutub baterai pada ROBOT yang lagi jalan secara manual. Untuk mengakali hal ini diperlukan skema/rangkaian khusus yaitu SKEMA H-BRIDGE.


Gambar 3. Skema H Bridge Untuk Mengubah Arah Putaran Motor

Untuk penjelasan dari Skema H Bridge kamu bisa klik di sini
Selamat belajar, semoga bermanfaat.


Wednesday, 20 May 2015

Quadcopter First Flight, Gugup Bro.

Bismillah, ini sy lagi nyobain quadcopter rakitan di outdoor. Dan alhasil, salah satu kakinya patah. Syuku bukan yang lain-lain yang rusak.

Apapun memang selalu ada yang pertama kali. Semoga ke depannya bisa jadi pilot yang handal. Niatnya ni quadcopter mau di pake buat aerial photography (Foto Udara) moga kesampean. Masih butuh nabung dulu buat bisa kaya gitu.


Spesifikasi:
Controller: Multiwii
Remote: FlySky TH9 (9 channel)
Frame: bentuk X
Motor: Brushless 1100kv
esc : quatro 25A
Prop: panjang 9"

Saat ini si quadcopter lagi masuk bengkel gara-gara kakinya patah. Udah digips pake alumunium. Besok tes terbang lagi.

Gambar. Si Quadcopter Kakinya baru dibenerin




Thursday, 14 May 2015

Driver Motor H Bridge MOSFET

Contents

Driver H Bridge Mosfet merupakan modifikasi dari rangkaian H Bridge, dengan menggunakan Mosfet sebagai pengganti saklar. Biar lebih jelas mengenai rangkaian h bridge silakan baja tautan berikut ini.
Fungsi dari driver h-bridge mosfet adalah sebagai driver Motor DC dengan arus yang cukup besar (Lebih dari 1 Ampere) dan tegangan kerja yang juga cukup besar. Dapat mengubah arah putaran dan juga kecepatan putar (dengan metode PWM). Pada prakteknya biasa digunakan dalam robot Line Follower, Wall Follower, Underwater Robot dan aplikasi lainnya yang menggunakan motor DC.

Gambar 1. Skematik Diagram Driver Motor H-Bridge Mosfet

Keterangan:
  • R1: 1k ohm (4 buah)
  • R2: 10k ohm (2 buah)
  • D: Dioda 1N4002 (4 buah)
  • Transistor: C9013 (2 buah)
  • MOSFET: IRF 9530 (2 buah)
  • MOSFET: IRF 530 (2 buah)
  • Pin Header: 2 pin (1,2) konektor ke Motor
  • Pin Header: 2 pin (D4, D5) konektor ke mikrokontroler/ Arduino
  • Pin Header: 2 pin (GND, +12V) konektor ke supply/ batere
Pada Gambar 1 di atas merupakan skema driver motor h-bridge mosfet yang sudah dimodifikasi dengan penambahan rangkaian darlington. Rangkaian h-bridge-nya sendiri hanya sebatas garis merah. Hurup A, B, C, dan D mewakili saklar yang digantikan oleh MOSFET. Penambahan rangkaian darlington dimaksudkan untuk meminimalisir pemakaian pin pada mikrokontroler/Arduino dari 4 menjadi 2 pin.

Berikut tabel kebenaran sebelum dan sesudah dimodifikasi.

 Tabel 1. Tabel Logika Driver Motor H-Bridge Mosfet Sebelum Modifikasi

Nah, jika kita hanya menggunakan rangkaian h-bridge Mosfet saja, maka yang digunakan dalam pengoperasian adalah tabel logika seperti yang dilihat di samping, terdapat 16 kemungkinan dan banyak diantaranya dapat menyebabkan hubungan singkat.

Jika kita salah dalam memrogram driver tersebut, siap-siap saja rangkaiannya kebakar gara-gara short. HARUS HATI-HATI.

Untuk mengantisipasi masalah tesebut dibuatlah tambahan rangkaian, sehingga seperti yang terlihat pada Gambar 1. Dengan menggunakan skema rangkaian tersebut didapatlah tabel logika yang lebih sederhana.








Tabel 2. Tabel Logika Driver Motor H-Bridge Mosfet Sebelum Modifikasi

Jelas terlihat perbedaannya kan? Dengan menggunakan rangkaian yang sudah dimodifikasi kita hanya menggunakan 2 pin dengan 4 kemungkinan logika. Selain hemat dari sisi pemakaian pin, juga lebih mudah dalam pengoperasian driver.





Berikut saya tunjukan driver motor yang pernah saya buat:
  1. Driver Motor Dual H-Bridge MOSFET
  2. Driver Motor Shield For Arduino (Dual H Bridge MOSFET)

Gambar 2. Driver Motor Dual H-Bridge MOSFET

Gambar 3. Driver Motor Shield For Arduino (Dual H Bridge MOSFET)

Semoga bermanfaat.

Baca juga:

Wednesday, 13 May 2015

Cara Kerja Rangkaian H Bridge

Contents


Kali ini kita akan membahas cara kerja rangkaian H-bridge (Jembatan H), sesuai dengan namanya rangkaian ini memang terdiri dari 4 saklar yang dirangkai membentuk huruf H. Perhatikan gambar 1.


Gambar 1. Rangkaian H-Bridge

Nah, fungsi utama dari rangkaian H-bridge itu adalah untuk mengubah arah arus listrik di Motor (M). apakah mengalir dari kiri atau kanan. Perubahan arah arus tersebut digunakan untuk mengubah putaran motor, searah jarum jam / clockwise (CW) atau berbalik arah jarum jam/ counterclockwise (CCW). 

Lalu caranya bagaimana? Coba kita perhatikan gambar 2.

Gambar 2. (a) Motor Berputar CW, (b) Motor Berputar CCW.

Pada Gambar 2 terdapat dua kondisi berbeda, (a) dan (b). Perhatikan saklar yang aktif. Gambar (a) menunjukan saklar A dan D yang aktif, sehingga arus listrik dari VCC mengalir dari arah kiri motor dan menyebabkan motor berputar CW. Sedangkan pada gambar (b) saklar yang aktif adalah B dan C, sehingga arus listrik mengalir dari arah kanan motor dan menyebabkan motor berputar sebaliknya (CCW).

Lalu bagaimana degan kombinasi saklar lain yang aktif? Mari kita perhatikan Gambar 3.

Gambar 3. Kondisi yang Dilarang pada Rangkaian H-Bridge.

Nah, jika kita mengkombinasikan saklar seperti pada Gambar 3, maka yang terjadi adalah Hubungan Singkat, alias SHORT, alias Kebakaran (Kalo arus listriknya besar). Oleh sebab itu kondisi sakalar pada Gambar 3 tidak diperkenankan.

Dari penjelasan di atas kita dapat menyimpulkan cara kerja dari rangkaian H-bridge dalam sebuah tabel. Silakan perhatikan tabel berikut.


Nah di atas ada keterangan N/A itu artinya Not Applicable alias ga akan terjadi apa-apa.
Oh ya, rangkaian H-Bridge hanya berguna untuk motor DC. Untuk mengubah putaran motor AC digunakan metode lain, yaitu dengan cara menukar fasa. (Tunggu saja artikelnya).

Penggunaan rangkian H-bridge tidak sebatas saklar saja, tapi dapat diganti dengan menggunakan saklar elektronik seperti transistor BJT/MOSFET. (Tunggu saja artikelnya)

Selamat belajar, semoga bermanfaat.

Jangan lupa baca: