Monday 15 June 2015

Cara Kerja Sensor Garis Robot Line Follower

Pada tahu robot line follower kan? Itu tuh, robot yang mampu mengikuti garis, biasanya hitam atau putih. Kalo belum tahu silakan cek videonya di bawah ini.


Perlu kita ketahui komponen penting dari robot line follower adalah:
  1. Sensor garis
  2. Controller
  3. Motor DC (kanan/kiri)
  4. Display (optional)
  5. Pushbutton (optional)
Gambar 1. Skema Robot Line Follower

Di artikel ini kita akan membicarakan tentang bagaimana membuat robot line follower berbasis arduino. Kita mulai dengan membahas Sensor Garis Robot Line Follower. 

  • Schematic
Berikut adalah rangkaian sensor robot line follower.

Kalo temen-temen mau download file eaglenya bisa klik di sensorgaris.sch

  • Penjelasan
Rangkaian sensor itu terdiri dari transmitter/Tx (penghantar sinyal) berupa led yang memancarkan cahaya dengan warna tertentu, dan receiver/Rx (penerima sinyal) berupa photodiode yang nilai hantarnya tergantung dari intensitas cahaya yang diterima. Perhatikan gambar berikut untuk ilustrasinya.

Gambar 2. (A) Sensor dengan Intensitas Cahaya Tinggi, (B) Sensor dengan Intensitas Cahaya Rendah
Pada Gambar 2, diperlihatkan dua kondisi, A dan B. Cahaya yang dipancarkan oleh Tx akan dipantulkan oleh lantai di bawahnya. Pada Gambar 2.A cahaya yang diterima Rx lebih banyak dibandingkan Gambar 2.B karena lantainya berwarna gelap. Ingat bahwa warna gelap akan menyerap cahaya. 

Nah, perubahan intensitas inilah yang mempengaruhi perubahan tegangan pada rangkaian. Perhatikan Gambar 3.

Gambar 3. Rangkaian Tx dan Rx Sensor Garis
Pada Gambar 3 terdapat dua rangkaian, Transmitter dan Receiver. Perhatikan rangkaian receiver (bawah). Sinyal diambil dari wire D1, antara Photodiode dan resistor 22k dan masuk ke ADC controller/arduino untuk kemudian datanya diolah.

Photodiode dipasang reverse, potensial di sisi katoda lebih besar dari anoda. Ketika kondisi A, intensitas cahaya yang diterima photodiode besar dan menyebabkan seolah-olah short circuit, sehingga potensial di D1 sama dengan ground (0 V). Sedangkan ketika kondisi B, intensitas cahaya yang diterima sedikit dan menyebabkan seolah-olah open circuit sehingga potensial di D1 mendekati 5V. Kedua kondisi ini yang diolah oleh ADC pada Arduino.

Bagaimana cara membaca ADC pada Arduino, tunggu saja artikelnya.

Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment